Pengaruh Interaksi Antarruang terhadap kehidupan di Indonesia
Interaksi yang dilakukan oleh manusia identic dengan perpindahan. Perpindahan ini bersifat material dan nonmaterial. Perpindahan material dapat terjadi dalam jarak dekat, contohnya seperti ketika kamu pergi ke sekolah dan bertemu teman-teman. Perpindahan juga dpaat terjadi antardaerah, antarpulau, bahkan antarnegara. Sedangkan perpindahan nonmaterial contohnya adalah arus informasi, seperti berita yang berkembang di masyarakat yang berkembang dari satu daerah ke daerah lainnya.
1.
Perkembangan
Pusat-Pusat Pertumbuhan
Pusat pertumbuhan merupakan titik temu dari banyaknya kepentingan untuk
pemenuhan kebutuhan, baik barang maupun jasa. Seperti contohnya pasar yang
merupakan pusat perdagangan bagi masyarakat sekitar. Semakin banyak masyarakat
yang datang ke pasar untuk melakukan transaksi jual beli, maka terjadilah
interaksi yang intensif antara penjual dan pembeli, maka akan semakin
berkembang pula pasar atau pusat pertumbuhan tersebut. Contoh lain dari pusat
pertumbuhan diantaranya yaitu, kawasan industri, kampus, dan pusat
perbelanjaan.
2.
Perubahan
Penggunaan Lahan
Lahan merupakan salah satu unsur penting bagi suatu daerah. Penggunaaan
lahan di suatu daerah disesuaikan dengan kebutuhan penduduk. Seiring dengan
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kebutuhan masyarakat akan lahan pun
semakin meningkat. Interaksi yang dipengaruhi oleh pusat pertumbuhan pun
memengaruhi kebutuhan akan penggunaan lahan. Baik untuk pemukiman maupun untuk
kebutuhan lainnya. Seperti contohnya, lahan kosong bersemak yang alih fungsi
menjadi rumah toko. Interaksi antara lahan dan penduduk ini merupakan interaksi
yang saling berkaitan.
3.
Perubahan
Orientasi Mata Pencaharian
Interaksi antarruang membuka peluang terhadap ragam pekerjaan baik di
pedesaan maupun perkotaan. Lapangan pekerjaan di pedesaan yang cenderung masih
terkonsentrasi pada pengolahan sumber daya membuat penduduknya yang dimana
kebutuhan hidupnya semakin meningkat mencari penghidupan yang lebih baik dengan
lapangan pekerjaan yang lebih beragam di perkotaan.
Sebagai contoh, suatu daerah berkembang karena adanya potensi wisata alam
yang berpotensi mendorong munculnya pusat pertumbuhan yang ditandai dengan
bertambahnya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar. Penduduk dapat membuat
kerajinan tangan untuk dijual, membuat usaha kuliner, atau menjadi pemandu
wisata (travel guide).
4.
Perkembangan
Sarana dan Prasarana
Interaksi antarruang akan berlangsung selama aktivitas penduduknya terus
berlangsung. Aktivitas tersebut dapat berjalan dengan baik apabila didukung
oleh sarana dan prasarana yang memadai, seperti jalan, jembatan, kendaraan,
fasilitas umum, dan pusat-pusat perdagangan.
Sebagai contoh pembangunan kereta listrik jarak dekat (KRL), busway, dan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta., serta jalur bebas hambatan di
Papua dan Sumatra.
5.
Perubahan
Sosial dan Budaya
Salah bentuk interaksi antarruang dalam masyarakat adalah interaksi
sosial. Interaksi sosial disini yaitu hubungan yang dibangun diantara penduduk
baik dalam satu wilayah maupun antarwilayah, yang artinya interaksi sosial ini
tidak terbatas satu daerah, tetapi juga antardaerah. Interaksi ini dapat
dilakukan secara langsung seperti musyawarah antar RT, maupun tidak langsung
yang terpsiah jarak dan waktu seperti penyebaran informasi melalui internet.
Interaksi
antarruang yang terjadi dapat menyebabkan suatu daerah lebih dominan sehingga
daerah tersebut memengaruhi daerah lain seperti pembauran budaya, sehingga
budaya daerah lain tersebut bercampur dengan baik atau justru menjadi terkikis.
Kondisi ini dapat diatasi dengan selalu menyaring dengan baik budaya daerah
lain yang masuk.
6.
Perubahan
Komposisi Penduduk
Perubahan komposisi penduduk yang bersifat dinamis dari segi kuantitas
dan kualitas penduduk menyebabkan penduduk suatu daerah akan lebih kompleks
dikarenakan latar belakang penduduknya yang berbeda-beda. Keanekaragaman latar
belakang tersebut meliputi suku bangsa, adat istiadat, agama, kebiasaan dan
karakter. Perubahan komposisi penduduk ini merupakan salah satu akibat dari
interaksi antarruang.
7.
Perubahan
Ekonomi
Potensi alam yang dimiliki Indonesia sangat mendukung penduduknya dalam
sektor agraris. Dahulu, kegiatan pertanian menjadi mata pencaharian dominan
bagi masyarakat Indonesia, namun seiring dengan perkembangan zaman, aktivitas
ekonomi sebagian besar penduduk Indonesia mengalami perubahan menjadi sektor
perdagangan, industry, dan jasa. Perubahan ini berdampak terhadap interaksi
antarruang di Indonesia. Dampak interaksi antarruang dalam bidang perekonomian
diantaranya sebagai berikut,
a. Kebutuhan Hidup Penduduk Terpenuhi
Wilayah di Indonesia
memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda. Perbedaan potensi sumber daya
pada masing-maisng wilayah menyebabkan interaksi antarruang berjalan. Sebagai
contoh, pulau Jawa yang tanahnya lebih subur menghasilkan padi dan sayuran
menjadikan Jawa menjadikan daerah utama dalam komoditas pertanian yang disebar
ke daerah lainnya seperti Kalimantan dan Sumatra. Sebaliknya, komoditas
perkebunan dari Kalimantan dan Sumatra dikirim ke pulau Jawa.
b. Pertumbuhan Ekonomi Meningkat
Perekonomian suatu daerah
dapat berkembang karena potensi wilayah dan pengaruh wilayah lain. Pengaruh
interaksi antarruang menjadi salah satu sumber inspirasi untuk meniru dan
mencoba mengembangkan pola perekonomian daerah lain. Jika hal ini dilakukan,
maka aktivitas ekonomi masyarakat menjadi lebih variatif sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, penduduk di pedesaan awalnya melakukan
kegiatan pertanian, namun seiring dengan perkembangannya masyarakat pedesaan
mulai mengembangkan kegiatan ekonomi lain seperti perdagangan, usaha jasa, dan
industri.
c. Daya Saing Ekonomi Meningkat
Kebutuhan dan kemampuan
ekonomi setiap wilayah yang berbeda-beda. timgkat permintaan dan karakteristik
masyarakat juga memengaruhi perkembangan ekonomi suatu wilayah. Pelaku usaha
akan mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menarik banyak pembeli.
Interaksi antarruang menjadi sarana penting untuk mencari pangsa yang lebih
besar. Dengan demikian, pelaku usaha akan berusaha memenuhi kebutuhan yang
diinginkan masyarakat. Kondisi ini memicu persaingan yang sehat.
d. Masyarakat Lebih Konsumtif
Interaksi antarruang
khususnya distribusi barang akan berjalan lebih intensif yang membuat banyak
pilihan produk beredar dalam masyarakat. Iklan di media menjadi salah satu
faktor pendorong minat masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk
tersebut. Pengaruh interaksi antarruang ini sendiri yaitu munculnya perilaku
konsumtif masyarakat.
8.
Peningkatan
Kualitas Pendidikan
Salah satu faktor penentu kualitas manusia adalah pendidikan. Pendidikan
merupakan sarana untuk mengembangkan potensi manusia guna meningkatkan kualitas
diri dan menjadikannya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam
masyarakat. Namun, kualitas pendidikan yang dimiliki oleh tiap wilayah
berbeda-beda. Akses, sarana prasarana, serta SDM yang mumpuni menjadikan suatu
daerah memiliki pendidikan yang lebih baik dari daerah lainnya. Sebagai contoh
keberadaan perguruan tinggi yang tidak dimiliki oleh tiap daerah. Kondisi
tersebut mendorong sebagian mahasiswa menempuh pendidikan tinggi di daerah
lain. Pendidikan yang berkualitas itu sendiri membawa pengaruh positif bagi
masyarakat, diantaranya yaitu:
a. Keterampilan Sumber Daya Manusia Bertambah
Interaksi antarruang
memberi peluang bagi penduduk desa untuk belajar secara nonformal di lembaga
kursus keterampilan di perkotaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan dan keahlian agar mampu bersaing di dunia kerja.
b. Daya Saing Sumber Daya Manusia Meningkat
Tingkat pendidikan yang
tinggi berdampak positif terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Makin tinggi
kualitas SDM, makin tinggi daya saingnya. Akhirnya, SDM di suatu wilayah mampu
bersaing memperebutkan kesempatan kerja dengan SDM dari wilayah lain.
c. Pola Berpikir Masyarakat Lebih Rasional
Meratanya pendidikan dapat mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih rasional. Perkembangan ilmu pengetahuan mampu mematahkan mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat. Arus informasi ini merupakan wujud interaksi antarruang.
Interaksi antarruang menjadi
fenomena yang akan selalu ada dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Interaksi
keruangan berpengaruh terhadap dinamika kehidupan. Kita perlu menyikapi setiap
interaksi antarruang tersebut dengan bijak sehingga hal tersebut dapat
bermanfaat bagi kehidupan.
Comments
Post a Comment