Apa itu peta? Pernahkah kamu
melihat peta?
Istilah peta berasal dari bahasa
Yunani yaitu mappa yang artinya
taplak atau kain penutup meja.
Peta merupakan gambaran permukaan
bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu. Skala menunjukkan
perbandingan ukuran objek sesungguhnya dengan ukuran objek di peta. Skala
menunjukkan angka pengecilan ukuran objek sebenarnya hingga dapat digambarkan
pada kertas/ bidang datar. Singkatnya, untuk menggambar permukaan bumi yang
sangat luas membutuhkan bidang yang sangat luas juga, untuk itu digunakan skala
untuk memproyeksikan wilayah permukaan bumi tersebut dalam ukuran yang lebih
kecil sehingga gambar tersebut menjadi jelas dan terperinci.
Seiring dengan perkembangan
zaman, peta dibuat tidak hanya langsung pada bidang datar saja (peta
konvensional) tetapi juga pada computer atau smartphone (peta digital).
Agar peta dapat digunakan sesuai
fungsinya, peta harus memenuhi persyaratan tertentu, diantaranya yaitu:
1. . Menggambarkan objek sebangun dengan aslinya (conform)
2. . Menggambarkan jarak objek sesuai dengan jarak
aslinya (ekuidistan)
3. . Menggambarkan luas objek sesuai dengan luas
sebenarnya (ekuivalen)
Peta yang telah dibuat dengan
persyaratan di atas dapat memenuhi masing-masing fungsi peta itu sendiri,
yaitu:
1. . Sebagai penunjuk lokasi suatu tempat di
permukaan Bumi. Peta juga bisa berguna untuk menunjukkan suatu arah sehingga
kita tidak tersesat
2. .Untuk memperlihatkan ukuran jarak
atau luas dan arah suatu tempat di permukaan Bumi.
3. . Untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan Bumi
sehingga tampak jelas terlihat. Misalnya, letak benua, pulau, sungai, laut,
gunung, dan bentuk lainnya.
4. . Sebagai alat penyedia data tentang potensi suatu wilayah.
Misalnya, Pulau Kalimantan memiliki banyak tambang dan Pulau Jawa memiliki
banyak persawahan.
5. . Alat bantu peneliti atau ilmuwan sebelum melakukan survei.
Peta digunakan untuk mengetahui kondisi suatu daerah yang akan diteliti. Di
antaranya, untuk mengetahui ketinggian suatu wilayah, pola curah hujan, dan
kelembapan suatu daerah.
6. . Sebagai alat untuk mempelajari fenomena
alam, peristiwa sosial, atau gejala geografi di permukaan Bumi
Peta terdiri atas beberapa
komponen penting. Komponen peta berfungsi memudahkan pembaca memahami informasi
pada peta. Komponen peta yang lengkap merupakan sebuah keharusan sehingga
pembaca mengetahui secara pasti informasi yang disajikan. Komponen-komponen
tersebut diantaranya yaitu:
1. . Judul Peta, yaitu beberapa kata yang menunjukkan isi
peta. Komponen ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum isi peta. Penulisan
judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun
demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
2. . Legenda, adalah keterangan dari symbol-simbol yang
merupakan kunci untuk memahami peta.
3. . Orientasi/
tanda arah. Pada
umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di
tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, kordinat dapat sebagai
petunjuk arah.
4. . Skala, menunjukkan perbandingan ukuran objek
sesungguhnya dengan ukuran objek di peta. Skala menunjukkan angka pengecilan
ukuran objek sebenarnya hingga dapat digambarkan pada kertas/ bidang datar.
Skala dibagi menjadi tiga, yaitu skala angka.
Skala tersebut dibaca 1cm di peta mewakili 400.000km di wilayah sebenarnya.
Skala garis, skala ini dibuat dalam
bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran
1cm, atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat
peta.
Skala verbal, yaitu skala yang ditulis menggunakan
kata-kata
5. . Simbol peta adalah merupakan tanda peta untuk mewakili
kenampakan objek sebenarnya. Symbol yang baik tidak berukuran terlalu kecil
atau terlalu besar. Berdasarkan bentuknya, symbol dibedakan menjadi tiga, yaitu
simbol garis digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan
dengan jarak, contohnya sungaijalan, rel, dan batas wilayah. Simbol titik digunakan
untuk mewakili tempat, contohnya kota, gunung, dan objek-objek penting lainnya.
Simbol area digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contohnya
danau, rawa, gurun, dan hutan.
6. . Lettering (Tipe Huruf), berfungsi untuk mempertebal arti dari
simbol-simbol yang ada. Sebagai contoh, penulisan nama provinsi menggunakan
huruf capital. Nama tubuh perairan ditulis dengan warna biru.
7. . Garis
Koordinat, terdiri
atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu
tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain
sehingga membentuk vector yang menunjukkan letak astronomis.
8. . Inset, adalah peta kecil yang disisipkan dalam
peta utama. Inset digunakan untuk memperjelas posisi suatu wilayah pada peta.
9. . Garis Tepi
Peta, merupakan garis yang membatasi bidang gambar
peta. Fungsinya untuk menuliskan angka-angka koordinat lintang dan bujur.
Angka-angka tersebut digunakan untuk menunjukkan posis geografis suatu wilayah.
10. . Sumber dan Tahun Pembuatan, yaitu referensi darimana dan kapan peta diperoleh. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan keadaan sebenarnya pada saat peta dibuat.
Comments
Post a Comment